Thursday, July 31, 2008

Opini

Saudara-Ku

NTT adalah negeri tak bertuan ! kalo memang NTT bagian dari Indonesia dimana letak keindonesiaannya. Ketimpangan pembangunan adalah bukti nyata, antara jawa dan flores begitu beda, antara bali dan timor tak ada kesamaan bukti fisik terjadanya korelasi pembangunan yang seragam. Kami tau Jakarta paranoid terhadap kami bangsa Nusa Tenggara. Secara kultural dan aspek agamis menjadi alasan untuk tidak memakmurkan kami. Sesungguhnya kami bangsa nusa tenggara menjadi bulan-bulanan kepentingan dan menjadi pilot project dari sebuah kepentingan besar dan terselubung. Dengan alasan SDM rendah dan SDA yang tak berpotensi kita punya kekayaan telah dimanipulasi data-datanya, sehingga kita diminta hengkang secara halus dari tempat tinggal kita yang kita cintai ini. Dan pada akhirnya tanah-tanah dan kekayaan kita dikuasai secara perlahan tapi pasti. Pemerintah pusat sengaja memberi policy yang demikian. Hal ini sama hal dengan genocide terselubung atau sengaja melakukan revolusi agama !!!!!!!
Semoga tidak demikian halnya semoga para cendiakawan NTT mampu menyatukan visi dan semangat kesatuan kawasan hingga tak mudah diadu domba. Kita perlu berpikir perlunya NTT menentukan nasib sendiri. dan ini menjadi semangat bersama. NTT bukan pabrik kuli, yang hanya bisa menjadi anjing penjaga dinegeri orang. Tetapi juga bisa melahirkan sumber daya yang intelek. Yang bisa menjadi lentera pada setiap bangsa. Waspadalah dan berdoalah kalimat sederhana ini harus bisa menjadi nilai kontrol bagi insan nusa tenggara. Kami percaya suatu saat cita-cita ini akan bermuara.
Belajar dan teruslah belajar.
Tanamkan kemandirian, semangat gotong royong harus dijadikan landasan dan bukan menjadi sikap ketergantungan terhadap marganya, sukunya dan pihak lain.
Potret buram harus kita hapus !
Lakukan apa yang bisa kita lakukan.
Bertanyalah apa yang belumn kau mengerti !
Hilangkan kesan cepat puas diri !
Belajarlah menjadi bangsa yang rendah hati!
Dan jangan pobhia terhadap suku lain!
Jika semua virus-virus sosial ini mampu di basmi niscaya NTT menjadi bangsa yang bermartabat.
PRO ECCLESIA et PATRIA

No comments: